Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, September 14, 2011

Ujung Kulon Tetap Dipagar


KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
-ilustrasi

BANDUNG, KOMPAS.com
-
Merski sempat diprotes banyak pihak, pemerintah menegaskan sikapnya untuk meneruskan rencana pemagaran Taman Nasional Ujung Kulon. Niat yang mereka ajukan adalah menyelamatkan populasi badak yang terimpit populasi banteng di sana.

Demikian dikemukakan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Darori, di Bandung, Selasa (13/9/2011). Dia ditemui usai peluncuran Pusat Konservasi Primata Jawa yang terletak di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

"Kami sudah mengadakan evaluasi terhadap rencana pemagaran taman nasional dan intinya kami akan terus melanjutkan hal itu. Menteri Kehutanan juga sudah memberi isyarat lampu hijau," kata Darori.

Dari hasil camera trap yang dipasang di habitat badak bercula di Ujung Kulon, mereka menangkap 19 ekor badak, 16 ekor jantan dan 3 ekor betina, tapi dalam keadaan menopause. Hal tersebut dikhawatirkan dapat merontokkan populasi badak dalam waktu singkat bila tidak segera diintervensi. Pasalnya, populasi banteng yang berjumlah 600 ekor bisa menekan populasi badak yang tergolong hewan yang soliter.

Terpisah, Kepala TNUK Agus Priambudi menambahkan bahwa pemagaran wilayah seluas 3.000 hektar tetap dilakukan dengan tujuan melindungi populasi badak agar dapat berkembang biak.


KOMPAS

Blog Archive