Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, September 23, 2011

Air France-KLM Terbang Pakai Minyak Goreng

Zams Site - Maskapai penerbangan asal Eropa, Air France-KLM, akan menggunakan minyak goreng sebagai bahan bakar pesawat terbangnya mulai September tahun ini. Lebih dari 200 penerbangan dari Paris ke Amsterdam, Belanda, akan memakai minyak goreng sebagai bahan bakar.

"Pada November 2009, kita telah mendemonstrasikan bahwa secara teknik memungkinkan terbang menggunakan biokerosin," kata Managing Director Air France-KLM, Camiel Eurlings, sebagaimana dimuat laman physorg.com.

"Sekarang, satu setengah tahun setelah percobaan di Camelina, fase baru telah tiba di dunia, yaitu sertifikasi. Autorisasi segera diberikan kepada operasi penerbangan komersial dengan menggunakan biofuel."

Penting dicatat, penggunaan minyak goreng bekas tak bisa dikompromikan dengan keamanan pesawat. Minyak goreng bekas harus dimurnikan terlebih dahulu, sehingga memiliki spesifikasi sama persis dengan kerosin biasa.

Salah satu keuntungan penggunaan minyak goreng ini adalah pesawat terbang tidak perlu dimodifikasi menggunakan bahan bakar terbarukan ini.

Bahan bakar dinamis yang bisa menghasilkan biofuel ini bisa berasal dari pelbagai sumber, termasuk lemak hewani, minyak sayur-sayuran, tall oil (produk sampingan dari pengolahan pohon pinus dan bubur kayu atau kertas), dan lemak.

Ide penggunaan biofuel oleh maskapai gabungan asal Prancis dan Belanda itu adalah bagian dari usaha mereka menurunkan emisi karbon. The International Air Transportation Association telah menyusun target pada 2007 yang lalu untuk menghapuskan emisi karbon dioksida dari perjalanan udara pada 2050 mendatang.

Tidak jelas berapa persen biofuel yang akan digunakan dalam penerbangan Air France-KLM ini. Tapi, selama uji coba pada 2009 silam, campuran 50:50 telah sukses diujicobakan dalam satu mesin Boeing 747.

Namun Eurling mengatakan masalah harga masih menjadi penghalang utama untuk menggunakan biofuel 100 persen.

"Biaya penggunaan biofuel perlu diturunkan secara substansial dan permanen. Ini bisa dicapai melalui inovasi, kolaborasi, dan perundang-undangan yang mendorong penggunaan biofuel dalam industri penerbangan, tapi dalam kompetisi yang jujur," kata Eurlings.

Blog Archive