Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, September 12, 2011

Kabel Bawah Tanah Putus, 1.800 Satuan Sambungan Telepon di Yogyakarta Mati

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Akibat kabel tembaga bawah tanah yang berada di dekat jembatan Kewek putus, sekitar 1800 pelangan Telkom tidak bisa mengakses jaringan telepon sejak Senin (12/9) dini hari.

''Kabel yang berada di kedalaman dua meter  itu putus karena tersambar alat proyek pembangunan fly over Kleringan (backhoe) sekitar pukul 24.00 tadi malam,''kata  Manajer Area Telkom Unit Entrerprise Regional IV IY/Jateng Jujun Pujaswara saat dihubungi Republika, Senin (12/9)..

Para pelanggan Telkom yang tidak bisa mengakses jaringan telpon berada di jalan Malioboro dan jalan Mataram. Sebetulnya kerugiaan material tidak seberapa, tetapi kerugian imaterial (pskologis) cukup banyak karena para pelanggan kami berada di kawasan bisnis yang banyak pertokoan, perhotelan, bank, perkantoran  dan lain-lain, dan kami belum menghitungnya,''kata dia.

Sales Manajer Hotel Inna Garuda Iskandar Dinata mengakui hari ini jaringan telpon di kantornya mengalami gangguan, kadang bisa dihubungi dan kadang mati. Sehingga banyak tamu-tamu yang mau menelpon dan konfirmasi ke hotel tidak bisa. Kalau dihitung kerugiannya banyak juga, tetapi kami belum menghitungnya,''tutur dia.

Jujun sendiri menyesalkan putusnya kabel karena kelalaian pekerja proyek itu. Menurutnya kabel metal itu seharusnya tidak dapat putus dengan mudah meskipun ditarik backhoe. ''Kabel jenis ini sebenarnya cukup kuat. Tapi kalau ditarik dengan paksa pasti akan putus juga,''ungkap dia.

Ada dua kabel hitam berdiameter 10 dan 7 centimeter yang putus. Masing masing kabel tersebut menyambung sekitar 1200 line dan 600 line dari server Telkom di Kotabaru dengan pelanggan di Blok Malioboro dan Jalan Mataram.

Menurut Jujun, saat ini tim dari Telkom dan rekanan Telkom sudah mulai melakukan perbaikan.  Dia berharap mulai Senin sore ini dan paling lambat besok Selasa jaringan Telkom sudah bisa digunakan lagi. Sehingga para pelanggan sudah bisa mengakses telepon.


Republika

Blog Archive