Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, September 10, 2011

Asal Nama Pulau-Pulau Di Indonesia


Nama asli Sumatera, sebagaimana tercatat dalamsumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah “Pulau Emas”. Istilahpulau ameh (bahasa Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam ceritaCindur Mata dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanohmas untuk menyebut pulau Sumatera. Seorang musafir dari Cina yang bernamaI-tsing (634-713), yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembangsekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti“negeri emas”.

Dalam berbagai prasasti, Sumatera disebut dengan namaSansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”).Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddhayang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut Indiamenyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkanpencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa.

Para musafir Arabmenyebut Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasidari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yangmengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak dipulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib denganSrilangka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa.

Lalu dari manakah gerangan nama “Sumatera” yang kini umum digunakan baiksecara nasional maupun oleh dunia internasional? Ternyata nama Sumateraberasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Paramusafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebutseluruh pulau.

Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarikuntuk ditelusuri. Odorico da Pardenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari,lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlahila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah dikerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itudiambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.

Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindiadan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteirotahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkannama Samatra. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan AlfonsoAlbuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521memakai nama yang agak ‘benar’: Somatra. Tetapi sangat banyak catatan musafirlain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkanZamatra dan Zamatora.

Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen vanLinschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisanSumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidahkita: Sumatera





Asal-usul nama 'Jawa' tidak jelas. Salah satu kemungkinan adalah bahwapara musafir dari India menamakan pulau ini berdasarkan tanaman jáwa-wut, yangsering dijumpai . Ada kemungkinan lain sumber: kata Jau dan variasinya berarti"di luar" atau "jauh". Dan, dalam bahasa Sansekerta yavaberarti barley atau Jelai atau Jawawut, tanaman yang terkenal pulau itu.Sumber lain menyatakan bahwa kata "Jawa" berasal dariProto-Austronesia yang berarti 'rumah'.



Pertama.
Borneo dari kata Kesultanan Brunei Darussalam yang sebelumnya merupakankerajaan besar dan luas (mencakup Serawak dan sebagian Sabah karena sebagianSabah ini milik kesultanan Sulu-Mindanao. Para pedagang Portugis menyebutnyaBorneo dan digunakan oleh orang-orang Eropa. Di dalam Kakimpoi Nagarakretagamayang ditulis tahun 1365 Kerajaan Brunei kuno disebut "Barune",sehingga ada pula yang menyebutnya "Waruna Pura". Namun penduduk aslimenyebutnya sebagai pulo Klemantan.
• Kedua.
Menurut Crowfurd dalam Descriptive Dictionary of the Indian Island (1856), kataKalimantan adalah nama sejenis mangga sehingga pulau Kalimantan adalah pulaumangga namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau dongeng dan tidak populer.
• Ketiga.
Menurut Dr. B. Ch. Chhabra dalam jurnal M.B.R.A.S vol XV part 3 hlm 79menyebutkan kebiasaan bangsa India kuno menyebutkan nama tempat sesuai hasilbumi seperti jewawut dalam bahasa sanksekerta yawa sehingga pulau itu disebutyawadwipa yang dikenal sebagai pulau Jawa sehingga berdasarkan analogi itupulau itu yang dengan nama Sansekerta Amra-dwipa atau pulau mangga.
• Keempat.
Menurut dari C.Hose dan Mac Dougall menyebutkan bahwa kata Kalimantan berasaldari 6 golongan suku-suku setempat yakni Dayak Laut (Iban), Kayan, Kenya,Klemantan, Munut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record fromBorneo (1926), C Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yangdigunakan oleh bangsa Melayu.
• Kelima.
Menurut W.H Treacher dalam British Borneo dalam jurnal M.B.R.A.S (1889), manggaliar tidak dikenal di Kalimantan utara. Lagi pula Borneo tidak pernah dikenalsebagai pulau yang menghasilkan mangga malah mungkin sekali dari sebutan SagoIsland (pulau Sagu) karena kata Lamantah adalah nama asli sagu mentah.
• Keenam.
Menurut Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya Sriwijaya (LKIS 2006), kataKalimantan bukan kata melayu asli tapi kata pinjaman sebagai halnya katamalaya, melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung). Kalimantanatau Klemantan berasal dari Sanksekerta, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranyasangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar).Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, makaKalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantanatau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.




Orang Portugis adalah yang pertama merujuk ke Sulawesisebagai 'Celebes'. Arti nama ini tidak jelas. Satu teori mengklaim kalau ituberarti "sulit untuk dicapai" karena pulau tersebut dikelilingi aruslaut dan air dan sungai yang deras. Namamodern 'Sulawesi' mungkin berasal dari kata-kata sula ( 'pulau') dan besi ('besi') dan dapat merujuk kepada sejarah ekspor besi dari Danau Matano yangkaya akan deposit bijih besi.





Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda,wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau DutchNew Guinea).

Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagaiProvinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian digantimenjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emasFreeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Irian sendiri merupakan kependekandari Ikut Republik Indonesia, Anti Nederland (join/follow the Republic ofIndonesia, rejecting the Netherlands)

Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentangOtonomi Khusus Papua. Pada 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabunganPapua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi olehpemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagianbaratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi PapuaBarat). 
Bagian timurinilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.

Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting,sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli.



Blog Archive