 Radio internet Radio Shoutul Istiqlal, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Radio internet Radio Shoutul Istiqlal, Jakarta. TEMPO/Tony HartawanTEMPO Interaktif, Jakarta - Radio Shoutul Istiqlal atau suara Istiqlal mulai mengudara 1 Agustus 2011 lalu. Mereka memilih siaran melalui Internet dengan alamat www.masjidistiqlal.or.id karena tak kebagian frekuensi.
"Kami  sudah berupaya, tapi katanya habis," ujar Ketua Takmir Masjid Istiqlal  Jakarta Adnan Harahap ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 3 Agustus  2011. 
Menurut  Adnan, frekuensi untuk gelombang radio baik yang bergerak di transmisi  FM maupun AM sudah habis. Kalaupun mau, kata Adnan, bisa mendapatkan  satu gelombang bekas, tapi harganya mahal. "Satu FM bisa lebih dari Rp 2  miliar dan satu AM mencapai Rp 800 juta-an," ujarnya.
Dengan  harga yang selangit itu, Adnan lalu beralih ke Internet. Meskipun, kata  Adnan, peluang memasuki frekuensi radio bisa tetap ada. Apalagi menurut  Kementerian Komunikasi dan Informatika, tahun ini akan dibuka frekuensi  untuk radio digital. "Mungkin kami bisa masuk," ujar dia.
Wakil  Kepala Seksi Hubungan Masyarakat dan Protokol Masjid Istiqlal  Jamalullail menuturkan sejak diluncurkan dua hari lalu, tanggapan  masyarakat mulai bermunculan. "Mereka tanya ada di frekuensi mana," ujar  dia.
Masyarakat  banyak yang salah paham mengenai radio ini. Mereka berpikir ini bak  radio umum yang bisa diakses lewat peranti biasa. Memang, arah menjadi  radio umum sudah ada. Hanya, kata Jamal, masih dicari jalan keluarnya.
Radio Shoutul Istiqlal bisa diakses melalui laman www.masjidistiqlal.or.id.  Peluncuran radio ini bersamaan dengan peresmian situs Masjid Istiqlal.  Dua media ini diresmikan Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Hukum  dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar pada 31 Juli 2011.
[DIANING SARI]



