 Jumari, 40 tahun, petani asal Desa/Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi,  Jawa Timur, menunjukkan hasil padi dari benih “Wisanggeni” yang  ditemukannya. TEMPO/Ishomuddin
Jumari, 40 tahun, petani asal Desa/Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi,  Jawa Timur, menunjukkan hasil padi dari benih “Wisanggeni” yang  ditemukannya. TEMPO/IshomuddinTEMPO Interaktif, Surabaya  - Dinas Pertanian Jawa Timur berhasil melakukan uji coba penanaman padi  varietas baru yang diberi nama Wisanggeni. Kepala Dinas Pertanian Jawa  Timur Wibowo Ekoputro menjelaskan bahwa padi Wisanggeni merupakan hasil  temuan seorang petani asal Kabupaten Ngawi, Jumari, yang juga Ketua  Gabungan Kelompok Tani Mulyo di Kabupaten Ngawi.
 
  Menurut Wibowo, uji coba dilakukan sejak tiga bulan lalu pada areal  seluas 500 hektare di tiga kabupaten, yaitu Ngawi, Madiun, dan Nganjuk.  "Pada 10 Agustus mendatang, panen perdana akan kami lakukan," kata  Wibowo, Rabu, 3 Agustus 2011.
 
  Hasil riset yang dilakukan Dinas Pertanian menyebutkan bahwa varietas  Wisanggeni ternyata mampu menghasilkan buliran padi lebih bagus  dibanding padi varietas biasa.
 
  Selain itu, padi Wisanggeni terbukti tahan terhadap serangan hama, juga  tidak rebah dan roboh ketika ditiup angin maupun saat terkena hujan.
 
 Satu rumpun Wisanggeni memiliki 20-30 batang atau lebih banyak dibanding padi biasa yang hanya berkisar antara 10-20 batang.
 
  Banyaknya batang membuat padi Wisanggeni mampu menghasilkan gabah  kering panen 7-8 ton per hektare atau lebih banyak dibanding padi biasa  yang hanya mampu menghasilkan gabah kering panen seberat 5-6 ton per  hektare. "Benih Wisanggeni berasal dari gabungan 20 benih padi lokal,"  papar Wibowo. 
 
  Dari hasil penggabungan yang dilakukan Jumari, ditemukan dua varian  benih Wisanggeni. Terdiri dari varian dengan masa tanam sedang, yakni  90-95 hari dan mampu menghasilkan sekitar 6-7 ton gabah per hektare dan  varian dengan masa tanam 100-110 hari dan menghasilkan gabah 9-10 ton  per hektare.
 
  Gubernur Jawa Timur Soekarwo berjanji segera mematenkan bibit padi  Wisanggeni temuan Jamari tersebut. Bahkan awal Januari 2011 lalu,  Soekarwo secara khusus telah memperkenalkan bibit padi Wisanggeni kepada  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kalau panen nanti berhasil, pasti  langsung kami patenkan," ucap Soekarwo.
 
  Soekarwo juga berjanji akan memberikan kesempatan kepada para petani  untuk meniru Jumari dalam menciptakan bibit-bibit padi varietas baru.  "Kami pasti memberikan bantuan dana untuk menunjang kreativitas mereka."[FATKHURROHMAN TAUFIQ]
• TEMPOInteraktif



