Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Thursday, July 21, 2011

Tim Olimpiade Fisika Indonesia Pertahankan Tradisi Emas

BANGKOK--MICOM: Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) kembali mempertahankan tradisi meraih medali emas di pentas bergengsi Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-42 di Bangkok, Thailand pada 10-18 Juli lalu.

Perwakilan TOFI terdiri dari Erwin Wibowo, siswa SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Banten meraih medali emas.

Sedangkan medali perak diraih Kevin Ardian Fauzie, siswa SMA Santa Maria Pekanbaru, Riau.

Sementara medali perunggu masing-masing diraih Farhan Nur Kholid dan Luqman Fathurochim. Keduanya adalah siswa SMA Sragen Bilingual Boarding School Jawa Tengah, serta Imam Agung Raharja, siswa SMA Pribadi Depok, Jawa Barat.

Kelima peserta ini telah berkompetisi secara individual dengan total peserta 393 dari 84 negara. Anak-anak SMA dari seluruh dunia telah menjalani tes teori selama lima jam pada Selasa 12 Juli dan lima jam pada Kamis 14 Juli untuk tes praktikum.

Kombinasi antara tingkat kesulitan soal dan tingkat kompetensi siswa peserta tahun ini cukup baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata peserta adalah 25,48 (dari maksimum nilai 50). Meskipun batas terbawah dari nilai peserta peraih perunggu adalah 24,62 dan ini berarti di bawah nilai rata-rata, kelima peserta Indonesia nilainya di atas rata-rata semua.

"Pola pembinaan yang kita lakukan memang lebih singkat sekitar tiga bulan namun tradisi emas berhasil kita pertahankan setiap tahun," kata Kepala Seksi Peserta Didik, Kemendiknas, Suharlan.

Saat ditanya terjadinya penurunan prestasi setelah TOFI tidak lagi ditangani Prof Yohanes Surya, Totok mengungkapkan pakar fisika tersebut memang tidak termasuk tim TOFI mulai 2011.

Ia mengakui prestasi TOFI bervariasi. Beberapa tahun lalu berhasil meraih empat medali emas dan satu medali emas.

"Jadi belum ada tolok ukur yang pas kalau mengatakan tidak adanya lagi beliau, prestasi TOFI menurun, karena beberapa tahun lalu di bawah beliau kita pernah meraih empat emas dan pernah juga satu emas.Tetapi intinya tradisi emas berhasil kita pertahankan, " tukasnya. (Bay/OL-9)


MediaIndonesia

Blog Archive