Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, July 26, 2011

Masuk Indonesia, Google Diharap Rangkul Rekan Lokal

Google Doodle 17 Agustus 2009

Jakarta - Jika Google memang berniat untuk berinvestasi lebih lanjut di Indonesia, diharapkan hal itu akan dibarengi dengan upaya merangkul rekanan lokal yang kuat.

Setyanto P Santosa, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengakui bahwa perusahaan asing seperti Google atau Research In Motion sering terlihat enggan berinvestasi di Indonesia.

"Saya menyadari bahwa memang kebijak pemerintah tidak friendly terhadap investor luar, belum lagi ketidakpastian Hukum yang juga tidak jelas, stabilitas kebijakan ekonomi yang tidak konsisten, itu discouraging bagi pebisnis luar negeri," ujarnya dalam perbincangan dengan detikINET.

Menurut Setyanto, pemerintah perlu membuka regulasi sesuai dengan ketentutan yang berlaku. "Untuk ownership, diwajibkan ada local partner, misalnya dengan perusahaan Internet Service Provider (ISP) yang sudah beroperasi atau memiliki izin," katanya.

Suhono Harso Supangkat, Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung, juga sepakat bahwa masuknya perusahaan sekelas Google di Indonesia harus dibarengi dampak positif dari sisi produktif.

"Yang jelas jangan hanya menjadi pasar saja. Kita ubah dari masyarakat konsumtif ke masyarakat produktif," ujarnya penuh semangat.

Suhono berharap masuknya Google juga akan dibarengi pengembangan yang bisa melibatkan pelaku di Indonesia. Ini termasuk hal-hal seperti data center atau innovation center.

"Bagian untuk Indonesia tidak mesti cash atau bentuk saham, tapi bikin infrastruktur di Indonesia juga sudah bagian dari share for development," ujarnya.

Penggiat Forum Cloud Indonesia, Teguh Prasetya, mengatakan pemerintah harus menunjukkan keberpihakannya pada masyarakat.

"Hal tersebut tentunya juga harus diterjemahkan menjadi adanya dukungan positif untuk membuka peluang bisnis bagi perusahaan lokal, regional dan bahkan global yang mempunyai maksud berinvestasi di tanah air," kata Teguh.

Sedangkan soal data center, Teguh beranggapan hal ini bisa dijembatani dengan membuka kerjasama dengan penyedia data center atau cloud services yang saat ini sudah ada dan tumbuh di Indonesia.

Adanya data center bagi perusahaan seperti Google atau RIM di Indonesia, menurut Teguh, akan bermanfaat. "Hal ini dimaksudkan demi kelancaran akses para pengguna layanan tersebut dan meminimalisasi penggunaan bandwidth ke luar negeri yang mahal," ia menambahkan.
( wsh / wsh )


detikInet

Blog Archive